RSS

Kematian

bismillahirrahmaanirrahiim..

Ingin sedikit berbagi tentang kemarin. Kemarin saya menghadiri dua majelis, pertama pembinaan AM MATA' XVII(sebetulnya saya datang untuk rapat, tapi karna belum dimulai, jadi saya ikut mendengarkan pembinaan), dan yang kedua Muker MATA'. Untuk yang pertama sebetulnya saya tidak yahu apa tema ta'lim tersebut. Membicarakan tentang qolbu, dan sifat-sifat manusia dan berlanjut pada kematian. Ustadznya bilang kita harus sering-sering berdo'a, meminta "rancangan kematian" kita dan lebih berhati-hati dalam menjalankan apapun. Jangan sampai saat kita mati nanti, kondisi ruhiyah kita sedang dibawah. Stiap saat hkita harus menjaga agar kondisi ruhiyah kita selalu berada di atas, sehingga kapanpun waktu itu datang, kita siap.

Barangkali, do'a yang sering dilupakan adalah meminta kepada Allah untuk dimatikan dalam keadaan husnul khotimah. Tentu saja setiap orang mengharapkan yang indah di akhir hidupnya. Tapi bukan hanya harapan dan tidak melakukan usaha. Hafalnya kita akan lafadz tahlil tidak menjamin saat mati nanti kita akan mudah mengucapkannya. Apa yang telah kita lakukan selama hidup di dunia ini yang akan membuat kita nantinya mudah atau sulit mengucapkannya. Meskipun saat sakaratul maut ada yang membimbing kita untuk mengucap lafadz tahlil atau menyebut Allah Allah, tapi jika kita sering berbuat maksiat, tetap saja akan sulit dalam mengucapkannya. Lain lagi dengan orang yang ahsan, meskipun ketika sakaratul maut tidak ada yang membimbingnya untuk mengicap lafadz tersebut, ia akan bisa melafalkannya.

Memperbanyak dzikir merupakan salah satu cara agar kita selamat. Dzikir untuk kebaikan itu bersyukur dan dzikir untuk keburukan itu bersabar.

Cerita yang kedua ini saat Muker MATA'. Sebelum muker dimulai, MPOPS menyampaikan taujihnya untuk kami, para pengurus yang baru. Saat seorang teteh diminta untuk menyampaikan sesuatu, dia mulai bercerita tentang banyaknya bencana yang melanda akhir-akhir ini. Beliau bilang kita tidak akan pernah tahu kapan bencana itu datang dan kapan kita akan menghadapNya. Bisa saja orang-orang yang terkena musibah di wasior, mentawai, merapi, siangnya sedang duduk dalam sebuah majelis, tapi tiba-tiba musibah itu datang dan bukan tidak mungkin ketika saat ini kita duduk lalu nanti malam bencana datang dan merenggut nyawa kita. Dan karena kita tidak pernah tahu manakah yang menjadi ahsanu 'amala, maka penting bagi kita untuk selalu kembali meluruskan niat dalam setiap amalan yang dikerjakan. Dan menjadi penting juga untuk tetap menjaga kemana kita melangkah dan berdiam. Jangan sampai nyawa kita diambil saat kita berada di tempat maksiat, sedang melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat, atau bahkan sedang hura-hura.

sesungguhnya setiap manusia adalah pemimpin. dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.(al hadits)

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS Ali Imran: 145)

0 comments:

Posting Komentar