RSS

Sebuah kekesalan

Hari ini UAS terakhir bagi saya di semester ke-3. Merasa sedikit(entah banyak) kesal terhadap diri sendiri. Merasa sangat gereget terutama ketika tadi saya tidak bisa mengerjakan UAS dengan sempurna. Beberapakali menghitung, namun jawaban saya tetap aneh(menurut saya), mencoba untuk memeriksa kembali hasil kerjaan saya dari awal, tapi hasilnya tetap sama. Waktu terus berjalan dan saya masih stuck di soal nomor 2. Benar-benar membuat saya kesal. Berusaha bersabar, menjaga emosi ketika mengerjakan dan berkali-kali istighfar, tapi tetap saja, masih sama seperti sebelumnya. Sampai akhirnya pengawas bilang "Yak, waktu habis. silahkan kumpulkan pekerjaannya." Pada akhirnya saya pasrah. Mencoba untuk mengikhlaskan.

Selama saya UAS ini, barangkali tadi adalah yang membuat perasaan saya sangat aneh. Merasa bahwa saya telah maksimal belajar, akan tetapi pada pengerjaannya tetap tidak sempurna. Berharap terlalu banyak pada UAS ini, karna nilai sebelumnya cukup jelek. Tapi, apa yang terjadi? Saya bahkan masih belum menemukan jawabannya. Bahkan sehabis ujian tadi saya masih berusaha mencari jawaban UAS yang tidak bisa saya kerjakan. Aneh? barangkali iya, tapi saya akan mearasa lebih menyesal jika saya tidak pernah mencobanya.

Saya mulai berfikir, "waduh, gimana mau jadi engineer kalo yang gini aja gak bisa? Kalo saya yang jadi engineernya bisa-bisa bangunannya malah roboh gara-gara gak becus ngitungnya."
Kata-kata itu sangat sering menggema dalam otak saya.

Ternyata saya galau parah.
:(

Semoga ini menjadi pelajaran bagi saya.
Pengstruk emang luar biasa. :')

0 comments:

Posting Komentar